Mimpi Malam : Wanita Tua, Pelukis Darah

Ahmad Dzaki Akmal Yuda
5 min readFeb 25, 2023

--

Di suatu tempat, ada daerah yang memang sedari dulu terkenal dengan para pelukis seni nya, terutama berbahan kan kanvas. Namun ada salah satu pelukis wanita tua, yang sangat terkenal di kalangan para pelukis karena beberapa lukisan nya yang unik dengan bercorak kan warna merah dibeberapa bagian lukisan nya. Nah, scene beralih ke seorang pemuda yang sedang mencari buku-buku disebuah gudang, dengan memori di otaknya yang cukup aneh, yang setiap ia tidur terlelap cuplikan mimpi itu selalu terjadi berulang-ulang, yaitu cuplikan dimana ada seorang anak perempuan kecil yang hendak mengikuti wanita tua untuk menuju ke suatu pintu rahasia di salah satu sudut rumah, utama nya didekat pekarangan. Scene sudut pandang anak kecil itu seperti jalan kaki mengikuti wanita tadi, wanita itu memiliki tatapan datar yang cukup menyeramkan ketika hendak membuka kan pintu tersebut, kemudian scene berlanjut ketika pintu yang terkunci tadi telah dibuka oleh si wanita tua, kemudian ia diajak untuk masuk ke dalam pintu tadi, seketika scene berubah seperti melewati lorong, suasana disana sangat kedap, dan di ujung lorong, didapati 1 ruangan berisikan beberapa kanvas dengan ciri khas corak merah. Namun yang aneh, ada salah satu part dimana ruangan itu memiliki bau seperti darah, dan sedikit bau busuk. Sayangnya scene di mimpiku lompat-lompat, karena setelah POV menyeramkan yang diperlihatkan dari sudut pandang anak kecil tadi, tiba tiba scene berubah ketika ia hendak dikejar dengan wanita tua di bagian lorong dengan tatapan menyeramkan yang sepertinya hendak membunuh anak kecil itu, entah kurang tahu penyebab nya apa. Anak kecil itu lari kemudian membuka pintu lorong dengan terburu-buru, namun disini ada part tambahan, seperti yang saya katakan di awal, pintu ruangan ini ada di dekat pekarangan, yang ternyata jika hendak keluar, ada pintu kawat yang memiliki kunci gembok. Nah, si anak kecil tadi berlari ke arah pintu kawat pekarangan, tapi ia tidak tahu jika pintu nya jika didorong keluar, akan semakin terkunci, entah saya lupa, tetapi yang jelas pintu itu seperti ada desain jika membuka nya didorong dan tidak dibuka dengan benar, simpul atau ikatanya semakin mengunci. Akhirnya POV dari anak kecil itu tadi tertangkap si wanita tua ketika ia berdiri ketakutan didepan pintu kawat, dan cuplikan mimpi dari seorang pemuda tadi berakhir dengan si wanira tua membawa anak kecil itu masuk kembali ke lorong tersebut, entah sepertinya anak itu sudah dibunuh. Jadi, mimpi dari seorang pemuda itu berulang-ulang terjadi, dengan scene yang sama persis, yaitu berawal dari anak kecil dengan wanita tua yang hendak masuk ke suatu lorong, dan berakhir dengan ekspresi ketakutan anak kecil tersebut yang hendak dibawa oleh wanita tua untuk masuk ke dalam ruangan yang ada di pekarangan itu.

Scene berubah ketika ada pengumuman bahwa wanita tua si pelukis terkenal itu mengadakan pameran yang sangat menarik, dengan mempertontonkan karya seni terbaru nya. Scene berubah kembali, berubah seperti didalam keramaian penonton pameran di salah satu ruangan dengan konsep serta suasana menakutkan dan sedikit horor. Tapi entah mengapa para pendatang yang menikmati lukisan disana sangat senang dan menikmati pameran tersebut. Kemudian scene berubah kembali ketika seorang pemuda yang diawal sedang digudang, ia mendatangi pameran si wanita tua itu, dari sudut pandangnya ia tampak seperti selalu memperhatikan gerak gerik si wanita tua, tapi saya kurang tahu mengapa ia sebegitu penasaran nya dengan wanita tua itu. Scene berubah kembali, ketika rombongan penonton pameran berbarengan untuk berjalan ke beberapa ruangan untuk melihat beberapa lukisan dari wanita tua itu, namun anehnya ketika rombongan itu berjalan ke salah satu ruangan, si pelukis wanita tua itu entah saya tidak tahu maksud tujuan nya, ia lari seperti panik entah bagaimana, yang kemudian lari ke arah bawah tangga, yang menuju ke pekarangan yang diawal saya ceritakan. Scene kemudian kembali ke POV pemuda tadi, ia melihat wanita tua tadi lari ke arah tangga bawah, setelah memperhatikan gerak geriknya se dari awal, akhirnya ia menemukan dimana ada yang janggal dengan pelukis wanita tua itu. Lalu, ia mengikuti wanita tua itu hingga ke bawah, di pekarangan dengan pintu lorong yang sama persis seperti mimpinya itu. Scene berubah di depan pintu lorong yang sudah terbuka tanpa ditutup kembali pintu nya, pemuda itu semakin penasaran, kemudian ia masuk ke lorong tersebut hingga menuju ke ruangan yang saya ceritakan tadi, yaitu ruangan bau darah dan busuk, dengan beberapa kanvas yang berlukiskan corak merah. Scene berubah lagi, ketika ia terdiam dan melihat sudut demi sudut ruangan itu, tapi aneh nya disudut pandang nya, ia tidak melihat si wanita tua itu lagi ketika ia tadi berada dibelokan turunan tangga, ia berfikir wanita tua itu masuk ke dalam ruangan nya, namun ternyata disana sangat sepi dan sunyi.

Sayangnya fikiran itu hanyalah persepsi saja, wanita tua itu ternyata sudah tau jika ada satu pemuda yang hadir di pameran nya dengan maksud tujuan yang berbeda, yaitu ingin tahu ruangan rahasia pekarangan nya, entah wanita tua itu tahu dari mana. Jadi, dari awal ketika ia lari dari rombongan penonton ke arah tangga bawah, itu hanyalah distrek atau pengalihan untuk menimbulkan penasaran dari seorang pemuda itu. Scene berubah sedang ada didalam ruangan tadi, wanita tua itu tiba tiba muncul dari sudut ruangan yang tidak diketahui si pemuda tersebut, lalu wanita tua itu berkata dengan tatapan menyeramkan dan mendekati pemuda itu, yang anehnya scene itu sama persis seperti mimpi dari pemuda itu ketika ia bermimpi POV dari anak kecil perempuan yang saya ceritakan diawal. Wanita tua itu kemudian berkata,
'Sedang apa kau disini nak? Lalu bagaimana kau tahu jika ada ruangan ini?' dengan tatapan mengancam.
Kemudian scene berubah ke si pemuda tadi, ia sungguh terkejut sekaligus ketakutan, kemudian ia menjawab pertanyaan dari wanita tua itu,
'Tidak tahu, aku hanya penasaran dengan mimpiku, ada anak kecil yang masuk ke lorong, pintu, dan ruangan yang sama persis seperti ini'.
Wanita tua ternyata sudah tahu jika pemuda itu mengetahui hal itu, entah saya kurang tahu dari mana asalnya, kemudian dengan tatapan datar dan menakutkannya ia kembali menjawab,
'Oh begitu, ya sudah, jangan sampai nasibmu sama seperti anak kecil itu, nak'
Dengan raut wajah nyengir, wanita tua itu sepertinya hendak membunuh pemuda itu.
Scene berubah ke POV pemuda, ia panik karena mendengar perkataan itu, lalu ia lari terburu-buru dengan ketakutan, yang anehnya ia ingat, mengapa scene nya sama persis seperti anak kecil itu, sampai-sampai scene ketika ia dikejar ketakutan itu juga sama persis. Wanita itu berjalan dengan pelan mengejar pemuda itu, menyeramkan dengan tatapan yang psikopat. Scene berubah, dimana pemuda itu akhirnya keluar dari pintu lorong, tapi anehnya kejadian pemuda itu sama persis dengan anak kecil di mimpi nya, mengapa? karena menurut saya, jika di logika, ia bisa lari ke arah tangga bawah menuju pekarangan yang ada diawal scene, tapi aneh nya ia justru berlari ke pintu kawat dekat pintu lorong itu, yang sama persis dengan yang dilakukan anak kecil di mimpi nya, scene itu seperti kutukan, yang menurut saya ketika seseorang berada di posisi itu ia akan mengambil keputusan untuk lari keluar dari pintu kawat yang dimana seperti di awal, pintu itu akan semakin rapat dan mengunci jika semakin didorong ke arah keluar, entah saya masih bertanya-tanya dengan scene yang terpotong-potong dan kurang jelasnya sebab akibat dari scene per-scene. Lanjut ke scene POV dari pemuda itu, disini tetapi terjadi hal yang aneh + menguntungkan, yaitu ketika ia hendak berlari mendorong pintu kawat, ia tiba-tiba teringat dengan mimpi anak kecilnya, yaitu untuk tidak mendorong pintu itu, karena akan semakin sulit untuk keluar dari pekarangan itu. Wanita tua yang sudah berada di belakangnya mengatakan, 'Jangan terburu-buru, nak'
Pemuda itu ketakutan, kemudian ia mencoba menarik pintu kawat itu ke arah dalam dengan memperhatikan simpul gembok nya, akhirnya ia berhasil lolos, mimpinya selesai.
Saya pun terbangun, dan ingin tertidur untuk melanjutkan misteri mimpi aneh saya ini, namun seperti biasanya, mimpi creepy seperti ini hanyalah misteri, dan tidak bisa kita lanjutkan lagi.

--

--

Ahmad Dzaki Akmal Yuda

Just sharing stories, and perspectives as outlined in writing, or you could say 'typing'